DEWAN Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengikutsertakan 42 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di ajang Inacraft on October berlangsung dari 2-6 Oktober 2024.
Para pelaku UKM tersebut menempati 12 stan di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta. Di antara stan Jateng tersebut terdapat koleksi kain tenun, yang tampil lebih menarik dipadu dengan teknik sashiko.
Tenun merupakan warisan pembuatan Wastra (kain) yang telah turun temurun ada di Nusantara. Di tangan perajin asal Cilacap, Indira Ariyanto, kain tenun buatannya dipadu dengan teknik jahit asal Jepang sashiko, yang berarti ‘tusukan kecil’. Bahkan, produk kerajinannya sempat dipesan konsultan fesyen asal Jepang Yoshio Yokobori.
Baca juga: Tempati Paviliun yang ‘Njawani’, Dekranasda Jateng Kembali Ikuti Inacraft 2024
“Jadi itu tekniknya Sashiko kita gambar dulu polanya. Kemudian kita jahit satu persatu. Prosesnya memakan waktu dua sampai tiga bulan. Kalau ditambah dengan proses tenun ya sampai empat bulan. Karena kita masih memakai alat tenun bukan mesin (ATBM) dan pewarnaan alami,” tutur Indira, di Jakarta, Kamis (3/10), dalam rilis Pemprov Jateng.
Selanjutnya, Indira bercerita, usahanya sempat mandek saat pandemi covid-19. Kini setelah wabah berlalu, ia bertekad meneruskan usahanya.
Dengan dukungan dari Dekranasda Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah, Indira berkesempatan ikut beberapa pameran. Hal itu membuat ceruk konsumen, dan jejaring produsen meluas.
“Dulu pernah dipesan oleh Yoshio Yokobori untuk tenunnya sekitar 300 meter. Sekarang dengan pameran, kita banyak bertemu pelanggan baru. Karena kalau hanya lewat sosmed dan daerah saja tidak bisa,” imbuhnya.
Baca juga: Resmi Dibuka, Inacraft 2024 Targetkan Transaksi Rp50 Miliar dan Dorong Kewirausahaan Muda
Untuk harga tenun sashiko, dipatok mulai harga Rp1.250.000. Hal itu bergantung dengan benang yang dipakai untuk teknik tersebut. Semakin mahal, seperti benang sutera, maka harganya pun menyesuaikan.
“Sekarang kita punya pelanggan dari Singapura dan Malaysia, yang memesan tenun untuk seragam kustom. Harapannya, event seperti ini tetap ada, agar UMKM semakin kuat,” pungkas Indira. (SG-1)